Siapa yang tak kenal sosok Bambang Pamungkas?
Pencetak gol terbanyak sepanjang masa timnas Indonesia, BEPE20-- lebih terkenal dengan sebutan tersebut-- menjadi ikon timnas Indonesia. Meski dalam perhelatan AFF Cup akhir tahun lalu ia tak menjadi pilihan utama Alfred Riedl, gol-golnya ke gawang Thailand menyudahi puasa kemenangan Tim Merah Putih atas pasukan Bryan Robson.
Kemampuan spesial vertical jump, begitu para pengamat bola menyebut kemampuan suami dari Tribuana Tungga Dewi saat melompat dan menyundul bola membuat BEPE yang hanya bertinggi 171 cm (5 ft 7 in) tetap menjadi momok menakutkan saat umpan lambung dari sayap menghampirinya.
Terbaru, BEPE mengeluarkan buku berjudul “BEPE20 Ketika Jemariku Menari”, sebuah penuangan isi pikiran dan cerita sepanjang perjalanan karir pria kelahiran Salatiga tersebut. 10 Juni yang lalu, BEPE genap berusia 31 tahun, sebuah usia yang memasuki fase senior bagi pesepakbola.
Beberapa waktu yang lalu, BEPE menjajal kemampuannya di cabang olahraga lain, tennis. Ternyata, penampilan BEPE payah. Di set pertama, tanpa perlawanan BEPE takluk 0-6. Di set kedua, masih tak jauh berbeda. Sedikit membaik, sepertinya BEPE tak ingin menjadi bulan-bulanan lawan, BEPE sukses mematahkan service lawan demi menghindari nir angka. Bahkan tanpa diduga, saat lawan leading 5-0, di angka 30-0 BEPE tiba-tiba membuang raket. Entah apa yang ada di dalam benaknya.
Ternyata, bola service lawan langsung dikembalikan dengan sebuah tendangan volley seperti aksinya di lapangan hijau saat menjebol gawang lawan. Bahkan ajian spesial BEPE yaitu heading maut membuat lawan gagal menyapu bersih poin. Pengembalian yang tanggung, BEPE dengan yakin maju ke depan net. Sebuah vertical jump sembari menanduk bola menyilang menyudahi game ini. Luar biasa.
BEPE memang hanya sanggup meraih satu angka dalam pertandingan yang berlangsung dua set langsung tersebut. Namun aksi tak terduga BEPE dengan kemampuan spesialnya membuat seluruh penonton masih terbengong-bengong.