Ada beberapa cerita atau kisah nyata Nabi Adam AS yang bisa kita ambil hikmah dan maknanya serta ilmu sejarah bagi agama Islam. Maka dari itu mari kita simak beberapa kisah dan cerita nyata Nabi Adam AS bersama istrinya Siti Hawa dan juga kisah-kisah nyata lainnya mengenai Nabi Adam berikut ini.
KISAH TERCIPTANYA ADAM
Untuk penciptaan atau asal mula Nabi Adam AS, Allah SWT telah menjelaskannya melalui ayat-ayat Al-Qur’an. dan diantara ayat-ayat tersebut adalah sebagai berikut :
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji-Mu serta mensucikan-Mu?”
Allah berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kalian ketahui.” dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda) seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para malaikat, lalu berfirman, “Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kalian memang orang-orang yang benar.”
Mereka menjawab, “Mahasuci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami. Sesungguhnya Engkaulah yang Maha mengetahui lagi maha bijaksana.” Allah berfirman, “Hai Adam, beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini.” Maka setelah diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allah berfirman, “Bukankah sudah Kukatakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi serta mengetahui apa yang kalian tampakkan dan apa yang kalian sembunyikan.”
Allah Ta’ala juga berfirman:
Dan ingatlah ketika Kami berfirman kepada para malaikat, “Sujudlah kalian semua kepada Adam.” Maka merekapun bersujud kecuali Iblis. Iblis berkata, “Apakah aku akan bersujud kepada orang yang Engkau ciptakan dari tanah?” Iblis juga berkata, “Terangkanlah kepadaku, inikah orangnya yang Engkau muliakan atas diriku? Sesungguhnya jika Engkau memberi tangguh kepadaku sampai hari kiamat, niscaya aku benar-benar akan menyesatkan keturunannya kecuali sebagian kecil.”
Allah berfirman, “Pergilah, barangsiapa diantara mereka yang mengikutimu, maka sesungguhnya neraka Jahanam adalah balasan kalian semua, sebagai suatu pembalasan yang cukup. dan hasutlah siapa yang kamu sanggupi diantara mereka dengan ajakanmu dan kerahkanlah terhadap mereka pasukan berkuda dan pasukanmu yang berjalan kaki. dan berserikatlah dengan mereka pada harta dan anak serta berilah janji kepada mereka. dan tidak ada yang dijanjikan oleh syaitan kepada mereka melainkan tipuan belaka. Sesungguhnya kamu tidak dapat berkuasa atas hamba-hamba-Ku. dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga.” (Al Isra’ 61-65)
Al Sadi menjelaskan, dari Abu Shalih dan Abu Malik, dari Ibnu Abbas, dari Murah, dari Ibnu Mas’ud dari beberapa orang sahabat, dimana mereka pernah mengatakan, “Allah Ta’ala mengeluarkan Iblis dari surga dan menempatkan Adam ke dalamnya. di dalamnya Adam berjalan sendirian tanpa istri yang menemaninya. Lalu ia tertidur sejenak hingga akhirnya terbangun, tiba-tiba di samping kepalnya sudah ada seorang wanita yang duduk yang telah diciptakan Allah Ta’ala dari tulang rusuknya. Kemudian Adam bertanya, ‘Apa jenis kelaminmu?’ ‘Aku ini seorang wanita,’ jawabnya. Lebih lanjut Adam bertanya, ‘Dan untuk apa engkau diciptakan?’ Ia menjawab, ‘Supaya engkau merasa tenang denganku.’ Para malaikat pun bertanya kepadanya, ‘Siapa nama wanita itu, hai Adam?’ ‘Hawa,’ jawabnya. ‘Mengapa bernama Hawa?’ Tanya para malaikat. Adam menjawab, ‘Karena ia diciptakan dari sesuatu yang hidup.’”
Kisah ini sejalan dengan firman Allah :
“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan kalian yang telah menciptakan kalian dari diri yang satu, dan darinya Allah menciptakan isterinya. dan dari keduanya Allah mengembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kalian saling meminta satu sama lain. dan peliharalah hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kalian.” (An Nisa’ 1)
KISAH NABI ADAM DAN SITI HAWA DI TURUNKAN KE BUMI
Setelah Iblis bersumpah atau berjanji kepada Allah SWT akan benar-benar menyesatkan keturunan-keturunan Nabi Adam, Iblis menggoda Adam dan kemudian angkat bicara :
“Hai Adam, maukah aku tunjukkan padamu pohon khuldi dan kerajaan yang tidak akan binasa ?” (Thaaha 120)
Dan dalam surat lain iblis berkata :
“Tuhan kalian berdua tidak melarang kalian mendekati pohon ini, melainkan supaya kalian berdua tidak menjadi malaikat atau tidak menjadi orang yang kekal (dalam surga). Sesungguhnya aku adalah termasuk orang yang memberi nasihat kepada kalian berdua” (Al A’raf 20-22)
Maka syaitan membujuk keduanya untuk memakan buah khuldi yang terlarang. kemudian yang terjadi adalah seperti firman-Nya :
“Maka keduanya memakan buah dari pohon tersebut, lalu nampaklah oleh keduanya aurat-auratnya dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun (yang ada di) surga.” (Thaaha 21)
kemudian Allah menyeru mereka, “Bukankah Aku telah melarang kalian berdua dari pohon itu dan Aku katakan kepada kalian, sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi kalian berdua.” Keduanya berkata, “Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya pastilah kami termasuk orang-orang yang merugi.” (Al A’raf 22-23)
Allah berfirman, “Turunlah kalian, sebagian kalian menjadi musuh bagi sebagian yang lain. dan kalian mempunyai tempat kediaman dan kesenangan (tempat mencari kehidupan) di muka bumi sampai waktu yang telah ditentukan.” (Al A’raf 24)
Al Hakim, Imam Baihaqi, dan Ibnu Asakir meriwayatkan, Rasulullah S.A.W pernah bersabda:
Setelah melakukan kesalahan, Adam berkata, “Ya Tuhanku, aku memohon kepada-Mu dengan hak Muhammad, maka Engkau pasti akan mengampuniku.” Allah bertanya, “Bagaimana kamu mengetahui Muhammad sedang aku belum menciptakannya ?”
Adam bertutur, “Ya Tuhanku, karena Engkau telah menciptakan aku dengan tangan-Mu sendiri, dan meniupkan pada diriku roh-Mu, serta mengangkat kepalaku sehingga aku melihat pada tiang-tiang ‘Arsy tertulis: Laa ilaaha Illallahu Muhammad Rasulullah. Sehingga aku mengetahui bahwa Engkau tidak mempersandingkan seseorang pada nama-Mu melainkan orang yang paling Engkau cintai.”
Allah pun berkata, “Engkau benar, hai Adam. Sesungguhnya ia (Muhammad) adalah orang yang paling Aku cintai. dan jika engkau meminta kepada-Ku dengan haknya, maka pasti aku akan mengampunimu. dan kalau bukan karena Muhammad, niscaya Aku tidak akan menciptakanmu.”
Imam Baihaqi mengatakan, hadits tersebut diriwayatkan sendiri oleh Abdurrahman bin Zaid bin Aslam dari sisi ini, dan ia berstatus dha’if. Wallahualam
kisah tersebut sama seperti firman Allah S.W.T :
“Dan Adam durhaka kepada Tuhan serta sesatlah ia. Kemudian Tuhannya memilihnya, maka dia menerima taubatnya dan memberikan petunjuk kepadanya.” (Thaaha 121-122)
sumber : http://www.kaskus.us/showthread.php?t=9929226