1. Kelengkapan Handset
Kelengkapan handset resmi (yang baru) biasanya masih terbungkus rapi dan mulus, tetapi handset refurbish (daur ulang)memiliki sedikit goresan pada tempat tempat yang hampir tidak terlihat. Pastikan terdapat cherger, CD, buku manual, kabel data kalau Anda ingin membeli BlackBerry bekas agar tidak kerepotan nantinya, karena perlngkapan tersebut merupakan hal-hal yangt bersifat kritikal.
2. PIN dan IMEI
Dua kode angka yang penting ini bisa ditemukan di 3 lokasi berbeda: pada stiker yang menempel di bagian sisi dus-nya, pada stiker yang menempel di dasar kompartemen baterai, serta pada firmware handset. Pada handset BlackBerry asli, stiker IMEI dan PIN yang menempel pada kompartemen baterai dan dus memiliki cetakan yang jelas dan tidak buram.Jika PIN dan IMEI pada ketiga tempat tersebut sama, berarti handset BlackBerry tersebut asli.
Perlu diingat, setiap handset BlackBerry yang resmi dikeluarkan Research selalu menggunakan PIN berkepala angka 2 (GSM) dan 3 (CDMA). Jika menemukan BlackBerry yang angka kepala PIN nya 2 atau tiga (seperti kawan saya, BlackBerry-nya berawalan angka 4 - kasihan sekali), bisa dipastikan BlackBerry tersebut palsu.
Juga hati-hati, membeli handset dari penjual online yang memberikan harga yang murahnya tak masuk akal lengkap dengan janji-janji PIN dan IMEI tembus, karena mereka bisa saja menjual handset refurbished (di forum jual beli online banyak terdapat buyer yang mencari handset Blackberry mati total untuk mereka "utak-atik" lalu dijual kembali) yang PIN nya merupakan "kloningan" dari handset lain yang masih aktif.
Biasanya handset refurbish amat sulit dibedakan dengan BlackBerry resmi, sebab tampilan fisiknya sama. Biasanya handset jenis ini akan ketahuan dengan cara membongkar bodinya. Biasanya masalah pada handset refurbish akan muncul saat dipakai menelepon dan registrasi ke jaringan/server BlackBerry. Dan kalaupun "tembus", RIM secara berkala memeriksa servernya, apabila menemukan nomor PIN atau IMEI yang tidak terdaftar dalam databasenya, maka BlackBerry ilegal tersebut paling sial akan menjadi sama levelnya dengan ponsel seharga Rp 200 ribuan.
3. Kotak (Dus)
Apabila hendak membeli BlackBerry bekas, perhatikan dus nya. Dus nya harus amsih mulus dan tidak penyok atau sobek disana-sini. Pada sisi dus nya terdapat stiker identitas handset tersebut (PIN dan IMEI) yang harus dalam keadaan baik, tidak adan sobekan, atau ditutupi oleh coretan. Percaya atau tidak, kualitas dus tersebut juga menentukan harga handset BlackBerry tersebut saat hendak Anda jual kembali.
4. Data Pemakaian
Handset BlackBerry memiliki semacam data pemakaian yang diistilahkan sebagai Lifetime. Dengan melihat Lifetime, Anda bisa melihat data pemakaian handset BlackBerry tersebut. Lifetime ini tidak bisa dihapus, walaupun sang penjual sudah memformat dan menginstal ulang OS nya. Pada OS 5, bisa dilihat pada Options --> Status, lalu ketik BUYR, sedang pada OS 6: Options --> Device -->Device and Status Information --> ketik BUYR. Kalau data usagenya besar, berarti BlackBerry tersebut telah sering/telah lama digunakan. Dari sini kita bisa menaksir harga BlackBerry bekas tersebut dengan mengacu kepada harga pasaran 2nd-nya. Jadi, penjualnya tidak bisa begitu saja membohongi Anda
5. Kinerja HandsetCek kinerja handset BlackBerry yang ingin Anda beli dngan feature self test untuk feature serta fungsi lain yang ada di dalamnya. Fitur ini bisa menginformasikan seberapa baik fitur serta fungsi utama pada handset BlackBerry tersebut dapat berjalan, termasuk untuk mengukur seberapa-baiknya kualitas koneksi ke jaringan.
Fitur self test ini bisa diakses dari Options-->Status-->ketik BUYR --> ketik TEST untuk (OS 5). Pada OS6, Device --> Device and Status Information --> ketik BUYR --> ketik TEST. Fitur atau fungsi yang ingin diuji bisa seluruhnya atau berdasarkan pilihan. Melalui fitur ini kita akan tahu apakah handset tersebut bisa berfungsi dengan baik.
