RIMANEWS - Demi mendapat pelukan dari sekelompok orang asing, seorang perempuan bernama Janeen Sonsie rela membayar 35 dollar Australia atau sekitar Rp 347 ribu (kurs Rp 9.900 per dollar Australia). Demikian diberitakan Sydney Morning Herald, Minggu (9/9/2012).
"Ada tiga pria yang memijat saya dan sungguh menyenangkan," kata perempuan berusia 50-an tahun ini yang bekerja sebagai konsultan penjualan dan pelatih bisnis. Awalnya, ia mengaku ketakutan saat tiba namun kemudian senang karena semua orang yang bekerja sangat menghargai satu sama lainnya.
Bisnis pesta saling berpelukan ini sudah menjadi fenomena baru. Sonsie adalah satu dari 20 orang yang menghadirinya. Tak ada hubungan seks dan hanya diperbolehkan memeluk, memijat, satu sama lain.
Bisnis ini dibuat oleh lembaga konsultan hubungan asmara asal Amerika Serikat (AS). Pesta pertama dilakukan di New York tahun 2004. Dua tahun kemudian, cabangnya dibuka di Melbourne, Australia, namun ditutup karena pendirinya sakit.
Pada tahun 2008, konsultan hubungan asmara dan pelatih masalah kehidupan yang hanya ingin diketahui dengan nama Marus, membuka kembali bisnis ini dan kemudian melebarkan sayapnya ke negara bagian NSW dan Queensland.
Pesta pertama menarik puluhan orang dan kemudian disusul ratusan lainnya pada pesta berikutnya. Kini, totalnya, ada sekitar 1.000 orang yang sudah berpartisipasi "Ini terus bertumbuh dan saya melakukan pesta pertama di Sydney Oktober nanti dan akan disusul di negara bagian lain," katanya.