Hal itu terungkap dalam penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Chicago, Unversitas Harvard, dan Gestalt Research, seperti dilaporkan kantor berita PA.
Penelitian menggunakan 19.131 responden di Amerika Serikat yang menikah pada pasa 2005-2012 dan menemukan persentase kegagalan perkawinan lebih rendah di kalangan pasangan yang bertemu lewat internet, yaitu sebesar 6%, dibanding pertemuan secara tradisional (8%).
Selain itu pasangan yang bertemu lewat internet dilaporkan memiliki tingkat kepuasan yang lebih besar.
Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan bahwa semakin banyak orang yang menemukan pasangan lewat internet.
Dari total responden, sepertiga lebih atau 35% pasangan bertemu di internet dengan 45% di antaranya menggunakan situs perkencanan sedangkan 21% lewat situs jejaring sosial.
Sebanyak 22% pasangan yang menikah bukan lewat internet bertemu di tempat kerja, sementara 19% bertemu lewat teman, 11% di sekolah, dan 10% di pertemuan sosial.
Di kalangan yang menikah bukan lewat internet, maka pasangan yang bertemu lewat sekolah, rumah ibadah, maupun pertemuan sosial memiliki tingkat kepuasan perkawinan yang lebih tinggi dibanding pasangan yang bertemu di tempat kerja, bar, maupun lewat perjodohan.
Menurut tim peneliti, hasil yang mereka temukan memperlihatkan bahwa internet mungkin telah mengubah dinamika dan hasil dari perkawinan.
Lebih dari sepertiga responden yang menikah pada masa 2005-2012 bertemu lewat internet.
EmoticonEmoticon