Pengembang game yang enggan disebutkan namanya ini berhenti dari pekerjaannya dari industri video game karena masalah kesehatan. Di China, programmer game sering dijuluki dengan sebutan ‘Ma Nong’ yang menyiratkan pada kuli digital.
‘Ma Nong’ bekerja luar biasa keras dan terkesan diperas. Mereka bekerja tak kenal henti khusunya ketika game hendak dirilis. Jam kerja programmer yang panjang dan melelahkan buat mereka kerap bekerja lembur.
“Setelah semuanya selesai, kami sering rayakan dengan sukacita. Kami bermain basket, pergi karaoke, namun sayang tubuh saya tak bisa menahan untuk meminta berhenti,” aku Yuan Zheng, salah satu programmer China.
Setelah memulihkan kesehatan dan masalah kesehatan, programmer game China di atas akhirnya memutuskan menjual shaobing di pinggir jalan (PKL). Pacarnya ternyata yang mengajarkan bagaimana membuat flatbread (roti pipih) jenis shaobing.
Diberitakan Tencent, duo pasangan ini mampu peroleh USD 3.259 per bulan. Di China, jumlah pemasukan di angka tersebut terbilang sangat besar. Dan jumlah ini jauh lebih baik ketimbang dulu ketika ia berkarir sebagai developer game.
“Kami tidak tahu bahwa kami akan menjual begitu banyak. Kami menjual 100 shaobing dalam sehari, bisnis kami kian hari kian baik,” akunya.
Bahkan, sang programmer mengaku mulai bisa menabung. Ia berkeinginan membeli sebuah apartemen dan miliki niatan untuk menikah dengan pacarnya tahun depan.
EmoticonEmoticon